Catatan Akhir Tahun Ketua Komisi I DPR di Tahun 2017

13-12-2017 / KOMISI I

 

Jelang penghujung tahun 2017, Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengaku memiliki beberapa cacatan penting. Kharis menyoroti persoalan legislasi Undang-Undang (UU), TNI, perbatasan negara, persoalan luar negeri, hingga kasus-kasus dikancah internasional.

 

“Di bidang legislasi, tahun 2017 ada yang kurang. Yaitu persoalan draf UU Penyiaran yang dari awal Februari 2017 hingga sekarang masih di Badan Legislasi (Baleg) DPR, belum selesai proses harmonisasi. Kita akan kirimkan surat kepada Pimpinan DPR, agar draf yang sudah hampir 1 tahun ini bisa segera dibahas lebih lanjut,” kata Kharis dalam rilisnya kepada Parlementaria, Rabu (13/12/2017).

 

Politisi F-PKS itu juga menyoroti persoalan perbatasan antara negara Indonesia dengan negara tetangga, seperti Malaysia. Ia mengaku, pihaknya telah melihat langsung titik perbatasan antar negara di tengah laut, dengan melihat langsung koordinat batas Indonesia dan Singapura.

 

“Bahkan sampai saat ini, masih ada 4000 pulau yang belum kita berikan nama agar tak diambil atau diakui oleh negara lain,” imbuh Kharis.

 

Tak hanya itu, Kharis juga menyoroti persoalan masih kurangnya rumah dinas untuk Anggota TNI. Saat ini jumlah TNI mencapai 500 ribu personil lebih, sedangkan rumah dinas mereka hanya mencapai 200 ribu. Hal ini selalu menjadi sorotan Komisi I DPR.

 

“Kita harapkan kepada Panglima TNI yang baru ini dapat memberikan solusi. Apalagi kita banyak menerima aduan dari masyarakat soal sengketa tanah yang diklaim milik TNI. Hal itu harus segera terselesaikan. Salah satu solusi terbaik untuk rumah dinas TNI adalah rumah susun. Karena tanah yang tersedia memang belum mencukupi,” tandas Kharis.

 

Sedangkan untuk kasus internasional, dirinya juga menyindir sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengklaim secara sepihak bahwa Yerussalem adalah ibukota Israel. Menurutnya, tindakan Trump itu telah membuat berantakan upaya perdamaian dunia yang sudah diperjuangkan sekian puluh tahun. Menurutnya, Trump harus mencabut pernyataannya.

 

“Selama tahun 2017 ini, sebagai Ketua Komisi I DPR, ada satu kebanggaan tersendiri. Kita memiliki kekompakan dan kebersamaan yang kuat bersama seluruh Anggota Komisi I DPR,” ungkap politisi dari dapil Jawa Tengah V itu. (sf,mp)

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...